
Investasi Asing di Sumsel Terbanyak Masuk OKI, Nilainya Rp 24,9 Triliun
admin | Berita | 13 February 2025 | 52Wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi penyumbang investasi terbanyak di Sumatera Selatan sepanjang 2024. Dari realisasi Rp 70,92 triliun, Ogan Komering Ilir (OKI) berkontribusi Rp 27,09 triliun.
Dari data Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel, investasi yang bersumber dari penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke OKI mencapai Rp 24,99 triliun. Nilai itu berkontribusi 72,98% dari total realisasi PMA Sumsel sebesar Rp 34,25 triliun. Sementara PMDN (penanaman modal dalam negeri) OKI hanya sebesar Rp 2,09 triliun.
"Kontribusi investasi tertinggi sepanjang 2024 di Sumsel berasal dari wilayah OKI, Muara Enim, dan Palembang. Investasi itu untuk PMA dan PMDN," ujar Penata Kelola Penanaman Muda Ahli Madya DPMPTSP Sumsel Eko Agusrianto, Selasa (11/2/2025).
Selain OKI, kata Eko, modal asing di Sumsel tertinggi juga masuk ke Ogan Komering Ulu (OKU) yang nilainya mencapai Rp 3,16 triliun (9,24%). Disusul Muara Enim Rp 1,5 triliun (4,39%), Banyuasin Rp 1,49 triliun (4,35%), dan Palembang Rp 797 miliar (2,33%).
Sedangkan untuk PMDN, lanjutnya, investasi di Palembang paling tinggi. Nilai investasi di Palembang mencapai Rp 7,95 triliun (21,68%). Kemudian Muara Enim sebesar Rp 7,6 triliun (20,74%), Banyuasin Rp 5,67 triliun (15,46%), Lahat Rp 3,62 triliun (9,87%), dan Musi Banyuasin Rp 2,97 triliun (8,11%).
Eko menerangkan sepanjang 2024 realisasi investasi di Sumsel mencapai Rp 70,92 triliun. Angka itu melebihi target 170,89% atau sebesar Rp 41,5 triliun dari rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Sumsel. Realisasi itu juga melebihi target 109,41% atau Rp 64,82 triliun dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Realisasi investasi Sumsel sepanjang 2024 capai Rp 70,92 triliun. Nilai investasi dari PMA dan PMDN melebihi target RPJMD dan BKPM," ungkapnya.
Dari angka realisasi Rp 70,92 triliun itu, porsi PMDN lebih tinggi dibandingkan PMA. Jumlah PMDN di Sumsel tercatat Rp 36,67 triliun atau 51,71%, besarannya naik 42,37% secara yeay on year (yoy).
PMA tertinggi berasal dari Singapura yang mencapai Rp 26,98 triliun, Tiongkok Rp 4,12 triliun, Malaysia Rp 1,28 triliun, Jepang Rp 407 miliar, dan Luksemburg Rp 330 miliar.
